The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Revitalisasi Ilmu Keislaman bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), menjadi tajuk kegiatan webinar yang diadakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri, Kamis (19/11/2020) pagi.
Salah satu narasumber, Guru Besar Ilmu Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Amin Abdullah mengatakan, salah satu problem di dalam pengelolaan PTKI terdapat adanya staknasi metodologi, yang disebabkan oleh linearitas dalam pengajaran.
“Ada staknasi metodologi di PTKI itu, karena linearitas itu menjadi tuhan. Menjadi thaghut itu. Thaghut itu tidak hanya di luaran sana, tetapi linearitas dalam mengajarkan agama, yang kemudian mengantarkan (pada) corak pemikiran yang sempit.” tutur Profesor kelahiran Pati, Jawa Tengah tersebut.
Selain itu, dalam paparannya Ia menghimbau bagi para pengajar untuk mewaspadai paham ekstrimis beragama yang bertebaran di media sosial.
“Dosen dan guru-guru agama itu harus waspada betul, bagaimana anda mengajarkan agama, berhadapan dengan serbuan media sosial,” ucapnya di hadapan ratusan peserta yang hadir secara virtual.
Narasumber lain adalah Dimyati Huda, Dosen dari FUDA IAIN Kediri, menyebutkan adanya peningkatan minat pendaftar di PTKI harus dibarengi dengan peningkatan mutu dan kualitas dari lembaga penyedia jasa pendidikan. Agar nantinya ketika lulus, keahlianya dapat berguna dan terserap oleh masyarakat.
“Angka penganguran turun, tetapi para sarjana sulit mencari pekerjaan. Itu kan aneh,” katanya dalam webinar.
Menurut Dimyati, pengangguran dari penduduk berpendidikan tinggi disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya adalah, banyak mata kuliah tidak tepat sasaran, minim ketrampilan, dan lemah dalam metodologi riset. Selain itu, Ia menambahkan keberadaan laboratorium di kampus tidak berjalan sesuai fungsi, dan tak komprehensif ketika bekerjasama dengan pihak luar. Semua itu menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh PTKI.
Selain Amin Abdullah dan Dimyati Huda, turut hadir narasumber lain yakni, Guru Besar IAIN Kediri, Fauzan Saleh, dan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anas Saidi.

Sumber : HUMAS IAIN Kediri
Penulis : Andi Sebastian
Editor : Ropingi el Ishaq