The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Pelepasan 2030 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kediri secara resmi dilaksanakan pada Selasa (04/07/2023) di Lapangan Kantor Kabupaten Kediri. Pada upacara pelepasan tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sempat berdialog dengan beberapa mahasiswa terkait rencana program kerja (proker) KKN yang akan dilaksanakan dan dibuat terkesan oleh beberapa mahasiswa.

Ahsanul Huda, salah satu mahasiswa peserta KKN IAIN Kediri yang ditempatkan di Kecamatan Tarokan menyampaikan bahwa kelompoknya berencana mengembangkan potensi desa wisata. Sementara itu, Fitri dan teman-teman kelompoknya berinisiatif untuk membuat tempat berkumpul masyarakat desa di lokasi KKN agar warga lebih srawung mengingat terbatasnya tempat seperti itu saat mereka melakukan survei sebelumnya.

Masih di kecamatan yang sama, Rizal Saputro menyebutkan program kerja kelompoknya terkait gabungan antara moderasi beragama dan desa wisata. Mahasiswa program studi Sosiologi Agama ini menuturkan bahwa di kecamatan tersebut terdapat tiga umat beragama yang berbeda. Hal ini telah diketahui sebelumnya saat melaksanakan praktikum yang digagas oleh prodi Sosiologi Agama. Pada praktikum tersebut, telah dibentuk forum masyarakat lintas agama di lokasi tersebut.

“Saat ini kami berencana mengisi program-program forum dengan pembinaan UMKM dengan melihat potensi apa yang ada di sana, dan di antaranya adalah kunyit dan rosella,” jelas Rizal.

“Karena selaras dengan salah satu misi Kabupaten Kediri yang menggalakkan banyak desa wisata, kemungkinan besar progress moderasi beragama ini juga akan diarahkan ke sana dengan rancangan bahwa bagaimana orang-orang yang akan datang ke Tarokan nanti akan merasakan sensasi tinggal di antara tiga umat beragama. Jadi konsep desa wisata kami bukan berbentuk fisik tetapi lebih ke wisata religi,” ungkapnya antusias.

Mendengar hal ini, Bupati Kediri cukup terkesan. “Bagus lho penjelasan Mas. Terstruktur dan bisa membuat saya masuk ke dalam pemikirannya,” puji Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri ini.

Lebih lanjut ia menanyakan bantuan apa yang sekiranya diperlukan untuk mewujudkan proker KKN tersebut. Rizal kemudian menjawab bahwa support berupa pelatihan UMKM bagi warga desa akan sangat membantu.

Tak disangka, Mas Dhito kemudian memberikan hadiah berupa laptop kepada Rizal. Ia berharap bahwa laptop tersebut dapat membantunya merealisasikan proker yang telah dirancang serta melanjutkan dan menyelesaikan studinya.

Tak hanya itu, Mas Dhito juga memberikan kejutan lain berupa ponsel dan satu buah laptop lainnya. Ia membagikannya kepada para peserta KKN IAIN Kediri yang berhasil menjawab pertanyaannya terkait berbagai trivia Kabupaten Kediri.
Terakhir, Mas Dhito berharap bahwa KKN ini dapat memberikan dampak nyata serta meninggalkan kesan yang baik bagi masyarakat di Kabupaten Kediri.

“Jalani KKN ini, nikmatilah, pergilah, dan pulanglah ke rumah. Tapi pastikan warga desa sekitar tetap akan selalu mengingat apa yang panjenengan lakukan,” pesan salah satu bupati termuda di Indonesia ini.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq