IAIN Kediri Newsroom – Program studi Psikologi Islam Fakultas Ushuludin dan Dakwah IAIN Kediri menyelenggarakan pelatihan bahasa isyarat pada Kamis (27/06) di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat IAIN Kediri.
Pelatihan dipandu oleh Syafruddin Faisal selaku moderator dan menghadirkan Maskurun, Ketua Gerkatin DPD Jawa Timur sebagai pemateri utama. Maskurun berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia bahasa isyarat dan memberikan wawasan mendalam tentang bahasa israyat bagi teman tuli.
Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 129 mahasiswa dari prodi psikologi Islam. Para peserta diajak untuk mempelajari dasar-dasar BISINDO, SIBI, serta budaya tuli, memahami etika dan karakteristik dalam berkomunikasi dengan teman tuli, serta mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan langsung keterampilan yang telah dipelajari. Tidak hanya peserta saja yang diberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan tersebut, melainkan seluruh dosen prodi Psikologi juga diberi kesempatan yang sama dalam mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
“Kami berharap pelatihan bahasa isyarat ini tidak hanya sekali ini saja, namun perlu diadakan sesi selanjutnya,” ucap Rini Risnawati Suminta selaku Kaprodi Program Studi Psikologi Islam dalam sambutannya.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya mempelajari bahasa isyarat sebagai keterampilan tambahan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata dengan menjadi Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang membantu teman tuli dalam berinteraksi,” sambungnya.
Pelatihan bahasa isyarat ini mendapatkan respons positif dari para peserta yang antusias mengikuti setiap sesi dengan penuh semangat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi peserta, tetapi juga dapat memperkuat ikatan sosial dan memfasilitasi interaksi yang lebih baik dengan teman tuli serta dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup teman tuli. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan peserta dapat menumbuhkan rasa hormat dan pemahaman lebih dalam terhadap perbedaan yang ada.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Indriyanti Mar’atus Sholikah dan Sephia Dwi Fitanti
Editor: Ropingi el-Ishaq