IAIN Kediri Newsroom — Pembahasan berbagai persoalan terkait isu agama dan hak asasi manusia yang diangkat pada forum AICIS 2024 menjadi perhatian banyak pihak. Dalam diskusinya, paparan para penyaji di berbagai panel ini kemudian dibahas lebih lanjut oleh para discussants yang merupakan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Wakil Rektor 1 dan dua guru besar IAIN Kediri.
Waki Rektor 1 IAIN Kediri, Dr. Ahmad Subakir, M. Ag., selaku discussant pada salah satu panel yang membahas ‘Global Crisis: Harmony, Moderation, Tradition’ mengupas lebih lanjut paparan para penyaji. Beberapa penyaji yang dibahas pada panel ini mengangkat berbagai judul di antaranya ‘Posisi Moderasi Beragama di Tengah Pusaran Krisis Kemanusiaan Global’ oleh Yulinar Aini R (Balitbang Agama Semarang), ‘Fiqh Moderaton and Constellation in the Javanese Tradition through Tafsir Al-Iklil oleh Eka Mulyo Yunus (UIN Walisongo Semarang), ‘Redefinisi Moderasi dalam Menyikapi Konflik di Bumi Para Nabi: Perspektif Tafsir Klasik dan Kontemporer’ oleh Cholid Ma’arif (Universitas Darussalam Gontor Ponorogo), dan ‘The Mediating Effect of Religiusity on Customer Loyalty after Skimming Cases’ oleh Kharis Fadlullah Hana (IAIN Kudus).
Dalam pembahasan topik-topik tersebut, Dr. Ahmad Subakir, M. Ag., banyak memberi tambahan serta beberapa masukan, di antaranya terkait kelengkapan data, relevansi antar variabel, dan penguatan jenis penelitian untuk kelanjutan penelitian kedepannya.
Guru Besar IAIN Kediri sekaligus Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Moh. Asror Yusuf, M. Ag., juga turut menjadi discussant pada panel yang membahas subtema ‘Islamic Discourse: Perceptions, Identity, Philantrophy’. Dalam sesi tersebut, beberapa judul yang dibahas oleh Prof. Asror adalah ‘Mapping the Perception of Sharia Students about the Khilafah at State Islamic Universities in Indonesia’ oleh Joko Subando (Institut Islam Mambaul Ulum Surakarta), ‘Interfaith Dialogue, Religiousity, Media Literation and Formation of Religion Identity in Generation Z: The Moderating of Role Media Campaign’ oleh Zulfi Idayanti (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Eschatological Political Consciousness in the Thought of Muhammad Hatta as the Basis for the Implementation of People’s Sovereignity: An Initiation of Political Theology Research for the World from Indonesia’ oleh Andri Azis Putra (IAIN Syekh Nurjati Cirebon), dan ‘Promoting Islamic Teaching in Encouraging Philantrophy during Israel and Palestine Conflict in Digital Era’ oleh Ahmad Rahmatullah Airlangga (Universitas Gadjah Mada).
Di samping itu, Guru Besar IAIN Kediri, Prof. Dr. Muhamad Yasin, S. Ag., M. Pd., yang juga merupakan Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Kediri bersama dengan Rektor IAIN Metro Lampung, Dr. Siti Nurjanah, M.Ag. Menjadi discussants pada subtema ‘Religious Literacy and Gender Constructs in Global Contexts’. Pada kesempatan tersebut, Prof. Yasin menyampaikan diskusi lanjutan terkait karya ilmiah yang disampaikan oleh Jamilah (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) yang membahas tentang ‘Islam and the Religious Literacy of Gen-Z Muslims in Contemporary Indonesia and the United Kingdom’, Achmad Rifai (UIN Sunan Kalijaga) dengan judul ‘Citra Kesalehan Perempuan dan Konstruksi Bias Gender pada Situs Web Muslimah di Indonesia’, Namiar Choirani F (UIN Walisongo Semarang) dengan judul karya ‘Mengurai Konstruksi Gender dalam Novel Remaja Islami’, dan Wakhid Hasyim (MAN 1 Yogyakarta) dengan judul ‘Exploring the Dimensions of Religious Moderation: A Cluster Analysis of Attitudes Among High School Students in Yogyakarta with Fuzzy C-Means’.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq