IAIN Kediri Newsroom– Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Usluhuddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menggelar Webinar bertajuk Media dan Minority pada Sabtu pagi, (25/06/2022). Webinar ini merupakan serangkaian acara Feskom 14.
Acara yang digelar Hybrid ini menghadirkan tiga pembicara, Immanuel Yosua Tjiptosdewarno, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Agus Sutikno, Pendeta Jalanan dan Aktivis Sosial, dan Diva Aura, Winner Putri Sosial Jawa Barat 2022. Tercatat lebih dari 400 an peserta dari seluruh Indonesia yang bergabung di Zoom dan terdapat perwakilan SMA/MA di sekitar Kediri yang turut hadir di AULA Lt.3 FUDA.
Agus Sutikno dikenal sebagai Pendeta Jalanan mendobrak jiwa sosial dan toleran pada masyarakat minoritas. Ia mengungkap bagaimana pentingnya sifat kemanusiaan ditanamkan, melihat fenomena di lapangan banyak masyarakat yang beragama akan tetapi acuh terhadap kaum yang termarjinalkan seperti LGBT, PSK, Anak Jalanan, dan lainnya. “Orang saleh banyak, akan tetapi orang harus memiliki kesalehan sosial dan kesalehan ritual itu masih sedikit, maka dibutuhkan keseimbangan untuk saleh ritual dan saleh sosial,” Pungkas Agus.
Agus mengungkapkan bahwa moderasi beragama yang sesungguhnya seperti acara ini, mengingatkan betapa pentingnya pemahaman akan kemanusiaan. Toleransi tidak membedakan agama, seperti di muka bumi ini setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang layak, dan fasilitas kesehatan yang mumpuni, tidak memandang agama maupun kepentingan lainnya.
Sementara Yosua, menyatakan Kaum Minoritas direpresentasikan dalam media sebagai objek dan komoditas media. Media di Indonesia seakan belum berpihak, maka penting untuk dibuatkan lembaga kajian media dan kemanusiaan di Insititusi Perguruan tinggi. Ke depan, mahasiswa dan pelajar yang nantinya menjadi pelaku media harus menposisikan kaum minoritas secara manusiawi,” Ujar Yoshua.
DIVA, sebagai generasi millennial yang konsen dunia sosial juga mengungkapkan betapa pentingnya berbuat untuk sesama. Hadirnya media sosial dapat digunakan untuk memberikan informasi serta melakukan propaganda guna melakukan kegiatan kemanusiaan.
Pertanyaan bertubi-tubi oleh peserta dijawab dengan lugas oleh ketiga narasumber sesuai kompetensinya. Di akhir acara, moderator memberikan kesimpulan bahwa kita semua mempunyai tanggung jawab untuk memiliki rasa asah, asih, asuh dengan mendidik, mencintai dan membina kaum minoritas, bukan terus menghakimi atau malah menjauhi. Gunakan media secara tepat sebagai saluran informasi untuk sebuah rasa kemanusiaan.
Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Ellyda Retpitasari
Editor : Ropingi El-Ishaq