The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Seminar daring Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kediri menggandeng KH. Abdullah Gymnastiar, Pembina Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat. Seminar Sesi ke-2 ini diselenggarakan hari Jum’at (22/08) dengan tema “Keberlangsungan Usaha UMKM Melalui Konsep Pengelolaan Zakat Penghasilan Pada Pelaku UMKM’.
Mengawali seminar, Dr. Ahmad Syakur, Lc, M.EI, menyampaikan bahwa “banyak yang mengira bahwa zakat itu akan mengurangi harta, padahal zakat itu artinya tumbuh, yang berarti orang mengeluarkan zakat tidak akan mengurangi hartanya”.
Dalam pemaparannya, Syakur juga menjelaskan kesalahpahaman lain, yaitu zakat masih diidentikkan dengan zakat fitrah saja. Sebagian ummat Islam pun masih banyak yang memahami bahwa zakat mal adalah zakat yang diberikan dalam bentuk uang tanpa hitungan jumlah yang harus dikeluarkan.
Lebih lanjut, Syakur yang juga sebagai Dosen Fakultas FEBI IAIN Kediri menyampaikan bahwa kegiatan ekonomi, termasuk usaha yang dijalankan oleh UMKM tak lain adalah dimaksudkan untuk menjaga agama, menjaga nyawa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta.
KH. Abdullah Gymnastiar (AA Gym) selaku pembicara menyampaikan materi secara santai. Aa Gym menyampaikan sekaligus contoh-contohnya. Menurutnya, ada tiga jenis rizki bagi manusia, yaitu rizki yang dijaminkan, digantungkan, dan dijanjikan. Rizki yang dijaminkan dicontohkan dengan rizkinya bayi. Bayi tidak perlu bekerja tetapi rizki sudah datang sendiri. Rizki yang digantungkan adalah rizki yang dapat diperoleh dengan bimbingan (dari Allah). Sedangkan rizki yang dijanjikan adalah rizki yang harus diraih dengan usaha. Oleh karena itu kita harus menjemput rizki kita dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Bisnis yang dijalankan akan memberikan beberapa keuntungan. Pertama ilmu dan pengalaman. Kedua, kredibilitas atau nama. Ketiga, relasi. Keempat menguntungkan banyak orang. Di tengah ratusan peserta seminar daring A’a Gym memberikan motivasi usaha. “…waktu saya kuliah dulu, pagi-pagi sebelum shalat subuh kita biasa jadi supir angkot. Setelah shalat subuh, kita jualan roti…itu sambil kuliah..dan alhmadulillah seperti yang mungkin diketahui…kalau ada group MQ, itu adalah titipan Allah kepada kita…”.
Di akhir seminar Aa Gym juga memberikan dorongan agar tidak risau dengan kompetitor. Karena mereka adalah mitra. “Kita belajar banyak dari competitor, maka jangan jadikan lawan. Kompetitor itu adalah asset, karena kompetitor itu suka banyak sekali memikirkan sesuatu yang kejelekan dan kekurangan kita, maka apa yang mereka lakukan itu bisa jadi pelajaran bagi kita… Tenang saja.”

Sumber : HUMAS IAIN Kediri
Penulis : Ropingi el Ishaq
Editor : –