The Blog

IAIN Kediri Newsroom – IAIN Kediri menyelenggarakan Pelatihan Konselor Sebaya Islami untuk mahasiswa pada Sabtu dan Minggu, (21-22/09/2024) di Aula gedung Pendidikan Terpadu IAIN Kediri. Hadir dalam sesi pelatihan ini narasumber dari Universitas Trunojoyo Madura, Hera Wahyuni yang juga merupakan Psikolog UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan Sidoarjo dan Pasuruan.

Menurut Nur Aziz Affandi sebagai salah satu fasilitator dan ketua peneliti, yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan konselor sebaya islami ini adalah banyaknya permasalahan tentang kesehatan mental mahasiswa IAIN Kediri dan adanya keterbatasan konselor sehingga tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan pada mahasiswa untuk konseling. Atas dasar dua faktor tersebut maka diadakanlah konseling sebaya.

“Perlu sebuah ‘wadah’ dari institusi untuk menjembatani para konselor ini agar dapat dikontrol dan para konselor dapat berfungsi secara maksimal di kampus kita tercinta ini,” sebut Aziz Affandi.

Nur Aziz Affandi menambahkan, bahwa harapan dari diadakanya pelatihan ini adalah para konselor sebaya dapat menjadi tempat bercerita bagi teman-teman mahasiswa serta merasa lebih nyaman dalam bercerita dengan teman sebaya mereka. Hal ini akan memberikan rasa kelegaan diri dan meminimalisir permasalahan kesehatan mental. Aziz juga berharap kedepannya dapat menambah kuantitas konselor sebaya, dan jika diperlukan kegiatan pelatihan konselor sebaya islami untuk IAIN Kediri diadakan secara rutin setiap semester.

Pemilihan peserta dilakukan dengan seleksi ketat oleh panitia dan fasilitator. 35 peserta dari 160 pendaftar terpilih untuk mengikuti pelatihan Konselor Sebaya Islami ini. Pelatihan diadakan selama dua hari dengan agenda yang padat dan beragam. Pelatihan pada hari pertama dibuka oleh perwakilan LPPM IAIN Kediri yaitu M. Shofiyul Huda selaku sekretaris LPPM yang dilanjutkan dengan pre-test bagi peserta. Selanjutnya disampaikan pemaparan materi dan praktik refleksi oleh fasilitator. Fasilitator juga mengajak peserta untuk berlatihan pernafasan perut agar lebih rileks dan melepaskan emosi yang terpendam.

Pelatihan hari kedua dimulai dengan pemaparan materi mengenai tahapan dan teknik dalam konseling oleh narasumber Hera Wahyuni yang dilanjutkan dengan praktik konseling oleh peserta dan ditutup dengan post-test.

Salah satu peserta Pelatihan Konselor Sebaya Islami untuk Mahasiswa IAIN Kediri dalam wawancaranya dengan Humas IAIN Kediri menyampaikan kesan selama mengikuti pelatihan.

“Enjoy banget dengan materi yang disajikan oleh narasumber. Overall masyaallah bener-bener bikin menambah wawasan bahwa dunia tidak sesempit itu apalagi ini berbasis Islami, cocok untuk niat saya ingin menemani orang-orang yang berada di titik rendahnya. Karena pembahasannya enggak sebatas Psikologi tapi juga Psikologi Islami membuat merasa lebih lega, karena bergantung pada Allah dan percaya pada Allah, membuat kita tahu bahwa bukan kita saja yang berjuang, tapi ada orang lain juga,” tutur Aprilia Putri Alfina, salah satu peserta Pelatihan Konselor Sebaya Islami.
Harapannya dari beberapa peserta lain agar pelatihan ini dapat diadakan kembali dengan penambahan durasi pelatihan menjadi lebih panjang, karena peserta merasa pelatihan ini menarik dan perlu diperdalam lebih jauh lagi. Ditambah lagi beberapa peserta berharap agar kuota peserta diperbanyak karena melihat animo pendaftar yang cukup tinggi.

Pelatihan Konselor Sebaya Islami menjadi sebuah agenda baru di kampus IAIN Kediri. Pelatihan Konselor Sebaya Islami juga turut serta difasilitatasi oleh Shofi Mirwani (Dosen program studi Psikologi Islam dan Psikolog Klinis anak dan remaja) dan Fatma Puri Sayekti (Dosen program studi Psikologi Islam, Psikolog Industri dan Organisasi, dan Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Cabang Kediri Raya).

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Sephia Dwi Fitanti
Editor: Ropingi el-Ishaq